Minggu, 12 Oktober 2014

BAB 11 AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN; Pengertian Akuntansi, Bentuk Neraca, Laporan Keuangan, Laba Rugi

BAB 11 AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

  • ·         Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu organisasi / entitas yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka mengambil keputusan ekonomi oleh pihak – pihak yang memerlukan. Pengertian ini juga dapat melingkupi penganalisisan laporan yang dihasilkan oleh akuntansi tersebut.
·         Fungsi Akuntansi
1)      Menciptakan sistem akuntansi
2)      Membuat prosedur untuk mencatat, menggolongkan dan memeasukan secara singkat transaksi-transaksi perusahaan
3)      Memberikan laporan atau keterangan pada manajemen untuk penyusunan anggaran dan pengendalian aktiva dan pengambilan keputusan
4)      Menyiapkan metode dan standar untuk mengukur ongkos yang telah dikeluarkan
5)      Melaporkan data akuntansi
6)      Menafsirkan data akuntansi

  • ·         Pihak-Pihak yang Berkepentingan Terhadap Akuntansi

1)      Para pemilik dan calon pemilik perusahaan
 Para pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui  perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan.
2)      Para pengelola perusahaan
 Para pengelola perusahaan ini adalah para manajer, jajaran direksi. Bagi pengelola  perusahaan akuntansi digunakan untuk berbagai tujuan. Diantaranya informasi  bagi manajemen sebagai bahan analisa dan interpretasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan pencapaian hasil yang direncanakan perusahaan.
3)      Para pegawai/karyawan perusahaan
 Para pegawai/karyawan perusahaan sebenarnya sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan  perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan pengabdian pegawai pada  perusahaan.
4)      Para investor
Para investor luar yang bermaksud menginvestasikan modalnya ke dalam suatu perusahaan, untuk keamanan pelaksanaan investasinya harus terlebih dahulu mengetahui kemampuan perusahaan yang bersangkutan agar  jangan sampai dananya terbuang sia-sia.
5)      Para kreditor
 Para kreditor seperti bank pemberi kredit sangat memerlukan laporan keuangan  perusahaan yang akan diberikan kredit untuk digunakan sebagai bahan  pertimbangan dalam memberikan keputusan penetapan pemberian kredit. Sama seperti investor, para kreditor juga cuma mau memberikan dananya pada  perusahaan yang bonafid.
6)      Pemerintah
Pemerintah sangat berkepentingan dalam menilai maju mundurnya perusahaan yang ada di negaranya, misalnya saja untuk menentukan kebijaksanaan sumber  penerimaan negara dari sektor pajak atau menentukan kebijaksanaan lain yang  berkaitan dengan pemberian fasilitas tertentu dari pemerintah.
7)      Rekanan perusahaan
            Yang dimaksud dengan rekanan perusahaan di sini ialah perusahaan-perusahaan lain yang diajak kerja sama dalam suatu kegiatan atau proyek-proyek pekerjaan tertentu yang sifatnya bekerja sama untuk saling mendukung dalam penyelesaian

  • ·         Prinsip-Prinsip Akuntansi

1)      Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle) Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat kita hendak membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp 9.000.000,00, setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp 8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp 8.950.000,00.

2)      Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle) Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari  penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu. Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah  jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas. 3.

3)      Prinsip Mempertemukan (Matching Principle) Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan  pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini  biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya  prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar- benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa  besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun  belum kita terima selama periode berjalan.

4)      Prinsip Konsistensi (Consistency Principle) Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakukan terhadap perubahan metode atau  prinsip tersebut.

5)      Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle) Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan  para pemakainya

  • ·         Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan:
“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”

  • ·         Isi Laporan Keuangan

Setelah transaksi-transaksi diindentifikasi, dicatat, dan diikhtisarkan, selanjutnya kita akan membuat empat laporan keuangan dari data akuntansi yang telah diringkas.

1)      Laporan laba rugi (income statement) menyajikan pendapatan dan beban serta laba atau rugi bersih yang dihasilkan selama satu periode waktu tertentu.
2)      Laporan ekuitas pemilik (owner’s equity statement) merangkum perubahan-perubahan yang terjadi pada ekuitas pemilik selama suatu periode waktu tertentu.
3)      Neraca (balance sheet) melaporkan aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada tanggal tertentu.
4)      Laporan arus kas (statement of cash flows) merangkum seluruh informasi mengenai arus kas masuk (penerimaan-penerimaan) dan arus kas keluar (pembayaran-pembayaran) untuk periode waktu tertentu.

  • ·         Bentuk-Bentuk Neraca

1)      Bentuk Skonto (Account Form) merupakan neraca yang bentukanya seperti huruf “T”.Oleh karena itu, sering juga disebut T Form. Dalam bentuk ini neraca dibagi ke dalam dua posisi, yaitu di sebelah kiri berisi aktiva dan di sebelah kanan yang berisi kewajiban dan modal. Bentuk neraca jenis ini sering pula disebut dengan bentuk horisontal.

2)      Bentuk Laporan (Report form) atau bentuk laporan sering disebut juga bentuk vertikal. Dalam bentuk lapiran isi neraca disusun mulai dari atas terus ke bawah, yaitu mulai dari aktiva lancar seperti kas, bank, efek, komponen aktiva tetap, komponen aktiva lainnya, komponen kewajiban lancar, komponen utang jangka panjang dan terakhir adalah komponen modal (ekuitas).

  • ·         Pengertian Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan konsep penandingan atau pengaitan (matching cocncept). Konsep ini diterapkan dengan menandingkan atau mengaitkan beban dengan pendapatan yang dihasilkan selama periode terjadi beban tersebut. Laporan laba rugi juga melaporkan kelebihan pendapatan terhadap beban-beban yang terjadi. Kelebihan ini disebut laba bersih atau keuntungan bersih (net income atau net profit). Jika beban melebihi pendapatan, maka disebut rugi bersih (net loss).

  • ·         Bentuk Laporan Laba Rugi





  • ·         Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (bahasa Inggris: stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Daftar Pustaka:
Jerry J. Weygandt, Donald E. Kieso, Paul D. Kimmel. (2014). Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess. (2006). Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.