BAB 12 TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN
- Pengertian
Teknik analisis meramalkan kas
perusahaan adalah teknik untuk mengetahui keadaan sehat atau tidaknya kas pada
perusahaan di masa mendatang ataupun sekarang.
Teknik ini digunakan untuk :
Teknik ini digunakan untuk :
·
Menilai apakah kinerja perusahaan sesuai dengan target umum perusahaan itu
sendiri dan harapan investor
·
Mengestimasi dampak dari perubahaan operasi Estimasi Penjualan
·
Mengantisipasi kebutuhan pedanaan perusahaan dimasa depan
·
Menentukan rencana yang memaksimalkan nilai pemegang saham
- Keuangan perusahaan
Keuangan perusahaan atau
yang lebih dikenal dengan corporate finance adalah bidang
keuangan yang berurusan dengan keputusan pendanaan perusahaan bisnis membuat
dan alat dan analisis yang digunakan untuk membuat keputusan. Tujuan utama dari
keuangan perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan sambil
mengelola perusahaan keuangan risiko . Meskipun pada dasarnya berbeda dari pembiayaan
manajerial yang mempelajari keputusan keuangan dari semua perusahaan, bukan
perusahaan sendiri, konsep utama dalam mempelajari corporate finance berlaku
untuk masalah keuangan dari semua jenis perusahaan.
Penggunaan
"corporate finance" istilah bervariasi di seluruh dunia. Di Amerika
Serikat digunakan untuk menggambarkan kegiatan, keputusan dan teknik yang
menangani banyak aspek perusahaan keuangan dan modal. Di Inggris dan
Persemakmuran negara, istilah "corporate finance" dan "pemodal
perusahaan" cenderung berhubungan dengan perbankan investasi - yaitu
dengan transaksi di mana modal dibangkitkan untuk perusahaan. Ini mungkin
termasuk modal pembangunan atau perluasan akuisisi atau penjualan perusahaan swasta demergers dan
pengambilalihan perusahaan publik, termasuk kesepakatan publik-ke-swasta.
Ekuitas isu oleh
perusahaan, termasuk flotasi perusahaan di bursa saham diakui dalam rangka
meningkatkan modal untuk pengembangan dan/atau untuk merestrukturisasi
kepemilikan.Meningkatkan modal melalui isu bentuk lain dari ekuitas, hutang dan
efek yang bersangkutan untuk refinancing dan restrukturisasi usaha.Pembiayaan
bersama usaha, pembiayaan proyek, keuangan infrastruktur, kemitraan
publik-swasta dan privatisasi masalah ekuitas sekunder, baik dengan cara menempatkan
pribadi atau isu-isu lebih lanjut tentang pasar saham, terutama di mana
dikaitkan dengan salah satu transaksi yang tercantum di atas.
Corporate finance
menggunakan alat dari hampir semua bidang keuangan. Beberapa alat yang
dikembangkan oleh dan untuk perusahaan memiliki aplikasi yang luas untuk
entitas selain perusahaan, misalnya, untuk kemitraan, perseorangan,
organisasi-organisasi nirlaba, pemerintah, reksa dana, dan manajemen kekayaan
pribadi. Namun dalam kasus lain penerapannya sangat terbatas di luar arena
corporate finance. Karena menangani perusahaan dalam jumlah uang jauh lebih
besar daripada individu, analisis telah berkembang menjadi sebuah disiplin
sendiri. Hal ini dapat dibedakan dari keuangan pribadi dan keuangan publik .
· Keuangan Perusahaan di
bagi menjadi 3 :
- Divestasi.
Divestasi
adalah pengurangan beberapa jenis aset baik dalam bentuk finansial atau barang,
dapat pula disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki oleh perusahaan. Ini
adalah kebalikan dari investasi pada aset yang baru. Divestasi Perusahaan
memiliki beberapa motif untuk divestasi.
Pertama, sebuah perusahaan akan melakukan divestasi (menjual) bisnis yang bukan merupakan bagian dari bidang operasional utamanya sehingga perusahaan tersebut dapat berfokus pada area bisnis terbaik yang dapat dilakukannya. Motif kedua untuk divestasi adalah untuk memperoleh keuntungan.Divestasi menghasilkan keuntungan yang lebih baik bagi perusahaan karena divestasi merupakan usaha untuk menjual bisnis agar dapat memperoleh uang. Motif ketiga bagi divestasi adalah kadang-kadang dipercayai bahwa nilai pehaan yang telah melakukan divestasi (menjual bisnis tertentu mereka) lebih tinggi daripada nilai perusahaan sebelum melakukan divestasi. Motif keempat untuk divestasi adalah unit bisnis tersebut tidak menguntungkan lagi. Semakin jauhnya unit bisnis yang dijalankan dari core competence perusahaan, maka kemungkinan gagal dalam operasionalnya semakin besar.
Pertama, sebuah perusahaan akan melakukan divestasi (menjual) bisnis yang bukan merupakan bagian dari bidang operasional utamanya sehingga perusahaan tersebut dapat berfokus pada area bisnis terbaik yang dapat dilakukannya. Motif kedua untuk divestasi adalah untuk memperoleh keuntungan.Divestasi menghasilkan keuntungan yang lebih baik bagi perusahaan karena divestasi merupakan usaha untuk menjual bisnis agar dapat memperoleh uang. Motif ketiga bagi divestasi adalah kadang-kadang dipercayai bahwa nilai pehaan yang telah melakukan divestasi (menjual bisnis tertentu mereka) lebih tinggi daripada nilai perusahaan sebelum melakukan divestasi. Motif keempat untuk divestasi adalah unit bisnis tersebut tidak menguntungkan lagi. Semakin jauhnya unit bisnis yang dijalankan dari core competence perusahaan, maka kemungkinan gagal dalam operasionalnya semakin besar.
b. Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Bahasa Inggris: Rights Issue) atau
disingkat HMETD dalam pasar modal Indonesia adalah hak yang diperoleh para
pemegang saham yang namanya telah terdaftar dalam daftar pemegang saham suatu
perseroan terbatas untuk menerima penawaran terlebih dahulu apabila perusahaan
sedang menjalani proses emisi atau pengeluaran saham-saham dari saham portopel
atau saham simpanan. Hak tersebut diberikan dalam jangka waktu 14 hari
terhitung sejak tanggal penawaran dilakukan dan jumlah yang berhak diambil
seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki secara proporsional.
c Kebangkrutan.
Kebangkrutan adalah ketidakmampuan yang dinyatakan secara legal oleh individu
atau organisasi untuk membayar kreditur mereka.Kebangkrutan telah dicatat di
Perjanjian Lama dan Timur Jauh.
- 2. Estimasi
Estimasi adalah sebuah proses pengulangan.
Pemanggilan ulang estimasi yang pertama dilakukan selama fase definisi , yaitu
ketika anda menulis rencana pendahuluan proyek. Hal ini perlu dilakukan karena
anda membutuhkan estimasi untuk proposal. Setelah fase analisis direncanakan
ulang , anda harus memeriksa estimasi dan merubah rencana pendahuluan proyek
menjadi rencana akhir proyek.
Ada 3 teknik yang digunakan untuk
melakukan estimasi,yaitu :
· Keputusan profesional
· Sejarah
· Rumus – rumus
Estimasi dibagi menjadi beberapa bagian,
yaitu:
1. Estimasi
Penjualan. Peramalan penjualan, yaitu merupakan ramalan unit dan nilai
uang penjualan suatu perusahaan. Penyusunan perencanaan keuangan apabila
disajikan dengan benar, maka informasi tersebut akan berguna bagi pihak
manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan usaha yang dilakukan. Apabila
perencanaan keuangan dilakukan secara tepat maka pihak manajemen perusahaan
mampu untuk berusaha secara maksimal dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Estimasi penjualan memiliki hubungan yang sangat erat dengan anggaran
penjualan.Selain menentukan anggaran penjualan yang terdiri dari anggaran
penerimaan dan anggaran pengeluaran atau biaya penjualan,perlu juga menentukan
anggaran produksi,biaya material , tenaga kerja dan harga pokok penjualan.Akhir
dari ini adalah penentuan anggaran laporan laba rugi.Dengan demikian proses
estimasi ini memiliki peran yang sangat strategis bagi manajemen perusahaan.
2. Estimasi
Produksi. Estimasi Produksi adalah anggaran penjualan yang disesuaikan
terhadap perubahan persediaan. Biaya produksi atau Harga Pokok Produksi (Cost
of Goods Manufactured) merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh dan mengolah bahan baku sampai menjadi barang jadi.
Biaya-biaya tersebut terdiri dari:
· Biaya
Bahan Baku (disingkat BBB)
· Biaya
Tenaga Kerja Langsung ( disingkat BTKL)
· Biaya
Overhead Pabrik (disingkat BOP)
3. Estimasi
Pembelian Bahan Langsung. Estimasi pembelian bahan langsung adalah
pembelian barang secara langsung, baik berupa langsung maupun sistem online.
estimatis ini sangat menguntungkan bagi penjual maupun pembeli. karena penjual
bisa memprodukan barang daganganya dengan cara sistem online, dan si pembeli
juga dapat lebih menghuntungkan dan menghematkan.
karena pembeli tidak perlu meluangkan waktu yang lama untuk datang dan pergi ke sana. Cukup hanya dengan berada di depan komputer dan memilih barang mana yang akan di belinya. lalu mentransferkan jumlah uang yang sudah tertera, dengan cara seperti itu pihak pembeli maupun pihak penjual dapat memperolehkan keuntungan.
karena pembeli tidak perlu meluangkan waktu yang lama untuk datang dan pergi ke sana. Cukup hanya dengan berada di depan komputer dan memilih barang mana yang akan di belinya. lalu mentransferkan jumlah uang yang sudah tertera, dengan cara seperti itu pihak pembeli maupun pihak penjual dapat memperolehkan keuntungan.
4. Estimasi
Pemakaian Bahan Langsung adalah pemakaian bahan langsung adalah biaya
yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku bahan pembantu dan bahan penunjang
produksi ,barang yang bisa langsung digunakan tanpa memerlukan proses terlebih
dahulu, atau barang yang sudah dibeli langsung dapat dirasakan manfaatnya.
5. Estimasi Upah
Langsung. Upah yang diberikan dari atasan atau manajer secara langsung kepada para
pekerja setelah merekamelakukan apa yang menjadi kewajiban mereka sebagai
pekerja berupa uang. Biaya manufaktur yang mudah dilacak keberadaannya dalam
produk yang dibuat , misalkan ; 1unit meja belajar menyerap biaya kerja sebesar
Rp. 250.000,- per unit . Selain upah langsung dalam proses produksi sering
terjadi pembayaran untuk upah tidak langsung ( indirect labor ) , misalkan ;
upah pemeliharaan mesin pabrik , penangan material , insinyur dan lainnya . Pos
biaya tersebut masuk ke kategori biaya umum pabrik ( factory overhead). Upah
langsung tersebut berupa biaya variabel ( variable costs ) . Saat ini banyak
perusahaan membayar para karyawan pabriknya dengan sistem gaji tetap ( fixed salary
) per bulan .
6. Estimasi beban fabrikase. Bahan baku tidak
langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan semua biaya pabrik lainnya yang
tidak dapat secara nyaman diidentifikasikan dengan atau dibebankan langsung
kepesanan, produk, atau objek biaya lain yang spesifik
7. Estimasi
Harga Pokok Penjualan. Harga pokok penjualan adalah harga yang sudah mutlak atau harga pokok
barang yang di jual tanpa bisa mengalami perubahan, harga ini sudah mutlak di
berikan oleh penjual kepada pembeli agar tidak terjadi negoisasi dalam
penjualan barang tersebut atau dapat berarti juga sebagai ringkasan dari
anggaran produksi dengan memperhatikan tingkat persediaan akhir. Data – data yang
diperlukan untuk melakukan perhitungan estimasi harga pokok penjualan :
· Data
yang telah dihitung dalam anggaran produksi, anggaran bahan langsung, anggaran
overhead dan anggaran tenaga langsung
· Keakuratan
datanya dipengaruhi data dalam anggaran yang lain.
8. Estimasi
Beban Penjualan. Adalah beban si penjual karena terdapat beberapa faktor
yang membuat perusahaan atau si penjual oleh pihak-pihak tertentu.misalkan
beban pajak, kerusakan barang-barang, apapun yang membuat perusahaan menjadi
beban.
9. Estimasi
Beban Administrasi. Beban yang umumnya terjadi pada bagian personalia,
bagaian keuangan, dan bagian umum.Beban administrasi perusahaan yang fokus dari
kepentingan politik pada saat ini. Badan Penelitian Eim estimasi total biaya
administrasi di sektor pekerjaan sementara. Penyebab utama dari ukuran biaya
administrasi di sektor pekerjaan sementara adalah:
a. Tingginya
jumlah pekerja pekerjaan sementara dan tingginya laju perubahan pada pekerja
pekerjaan sementara (rata-rata tahunan: 1,3 juta pendaftaran, 1,1 juta
penempatan dan 15,6 juta pembayaran remunerasi);
b. perubahan
undang-undang banyak dan perubahan kecil yang menghadapi sektor pekerjaan
sementara;
c. penerapan
sistem pembayaran remunerasi mingguan (bukan bulanan atau per 4 minggu), yang
melekat pada penggunaan pekerja flex.
1 Estimasi
Laba Rugi. Adalah laporan keuangan suatu perusahan yang menunjukan
keuntungan atau kerugian. di mana semua laporan keuangan di tunjukan pada
estimasi ini, karena dengan estimasi ini perusahaan ini bisa mengetahui apakah
perusahaan ini mendapatkan keuntungan atau laba ataupun memperoleh kerugian.yaitu meliputi:
· Laba merupakan kenaikan
modal saham yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari pendapatan
operasional perusahaan.
· Rugi yaitu merupakan
penurunan modal saham yang diakibatkan dari transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan pada suatu periode tertentu.
11. Estimasi
Kas. Adalah laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang di
punyai oleh perusahaan itu, karena dengan adanya kas perusahaan dapat
mengetahui berapa jumlah uang atau kas yang ada, apakah perusahan tersebut
memperoleh keuntungan atau kenaikan kas atau bahkan memeproleh penurunan kas.
Atau secara lebih sederhana dapat dismpulkan estimasi kas merupakan kas bersih
yang keluar dan masuk ke dalam suatu perusahaan.
Sumber :