- PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PELAKU BISNIS
Tanggung jawab sosial pelaku bisnis atau lebih dikenal di
dunia multinasional sebagai Corporate Sosial Responsibility (CSR) sampai saat
ini belum memiliki pengertian tunggal. Berikut ini adalah beberapa
pengertian CSR menurut lembaga bisnis international ataupun dari para pakar
ekonomi bisnis:
1. Menurut Bank
Dunia CSR adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi berkelanjutan
ekonomi pembangunan yang bekerja dengan karyawan atau perwakilan mereka, masyarakat
setempat dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kualitas hidup,
dengan cara yang baik untuk bisnis dan baik untuk pengembangan.
2. Menurut
Organisasi Ekonomi Uni Eropa CSR adalah Konsep dimana
perusahaanmengintegrasikan sosial dan lingkungan kekhawatiran dalam
operasi bisnis mereka dandalam interaksi mereka dengan para pemangku
kepentingan mereka atas dasar sukarela.
3. Ricky W.
Griffin dan Michael W.Pustay menyebutkan bahwa CSR adalah kumpulan kewajiban
organisasi untuk melindungi dan memajukan masyarakat di mana organisasi berada
4. Ada juga mengatakan
bahwa tanggung jawab sosial pelaku usaha adalah komitmen dan kemampuan
dunia usaha untuk melaksanakan hak dan kewajiban sosial terhadap
lingkungan sosialnya sebagai kerangka menciptakan masyarakat peduli (Caring
Society) dan kemitraan.(Bambang Wahyutomo,2003)
Dari beberapa definisi
di atas bila ditilik lebih jauh sebenarnya terkandung inti yang
hampir sama, yakni selalu mengacu pada kenyataan bahwa tanggung jawab sosial
perusahaan merupakan bagian penting dari strategi bisnis yang berkaitan erat
dengan keberlangsungan usaha dalam jangka panjang. Di samping itu, apa
yang dilakukan dalam implementasi dari tanggung jawab sosial tersebut
tidak berdasarkan pada tekanan dari masyarakat pemerintah, atau pihak
lain, tetapi berasaldari kehendak, komitmen, dan etika moral dunia bisnis
sendiri yang tidak dipaksakan. Contohnya adalah : bertanggung jawab
terhadap investor untuk memaksimalkan pekerja,
konsumen, profit, dan aspek bisnis lainnya
- BENTURAN TERHADAP KEPENTINGAN MASYARAKAT
Proses produksi sering menghadirkan benturan kepentingan
antara masyarakat dengan perusahaan. Terjadi pada berbagai tingkat
perusahaan (besar, menengah, maupun kecil). Benturan ini kerap kali karena
perusahaan menimbulkan polusi (udara, air limbah, suara bahkan mental
kejiwaan). Diperlukan pengelolaan lingkungan yang baik (dengan menerapkan
AMDAL) agar masyarakat sebagai pemilik faktor produksi tidak merasa dirugikan.
Klasifikasi Aspek
Pendorong Tanggung Jawab Sosial
Dalam mejalankan suatu
tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika bisnis.
Hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis:
1. Dorongan dari pihak
luar, dari lingkungan masyarakat. Seringkali menghadapi kendala berupa adanya
biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan dan diperhitungkan dalam
untung-rugi perusahaan. Sehingga pengelolaan lingkungan dan sumbangan
kepedulian kepada masyarakat sekitar seringkali diabaikan.
2. Dorongan dari dalam
bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa dan
karya yang menjadi aspek pendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan
jujur. Penerapan prinsip manajemen terbuka, hubungan industrialis Pancasila,
Pengendalian mutu terpadu dengan gugus kendali mutunya merupakan contoh-contoh
penerapan manajemen yang berorientasi hubungan kemanusiaan.
Dorongan tanggung jawab
sosial:
Klasifikasi masalah
social yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab social pada sebuah bisnis
sebagai berikut :
1. Penerapan manajemen
orientasi kemanusian
Kegiatan
intern yang muncul bersifat sangat kaku,keras, zakeliyl ( saklek ) ,
birokratik, dan otoriter. Prosedur administrasi serta jenjang kewenangan yang
berbelit-berbelit sering menyebabkan tekanan batin bagi para pebisnis maupun
pahak lain yang berhubungan kurang manusiawi pun kerap terjadi antara
perusahaan dengan pihak luar (pelanggan,masyarakat umum)
Penerapan akan
menimbulkan hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antara pelaku bisnis dan
pihak luar secara rinci, manfaat tersebut adalah :
Peningkatan moral kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan
produktivitas kerja
Adanya
partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi
manajemen partisipasif.
Penurunan
absen karyawan yang disebabkan kenyaman kerja sebagai hasil hubungan kerja yang
menyenangkan dan baik.
Peningkatan
mutu produksi yang diadakan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan
Kepercayaan konsumen yang meningkatkan dan merupakan dasar bagi perkembangan
selanjutnya dari perusahaan.
2. Ekologi
dan gerakan pelestarian lingkungan
Ekologi, yang
menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkunganya banyak
dipengaruhui oleh proses produksi. Sebagai contoh maraknya penebangan hutan
sebagai bahan dasar industry perkayuan. Perburuan kulit ular yang diperuntukan
industry kerajinan kulit. Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak
maupun racun yang merusak alam sekitar. Sehingga akan timbul tanggung jawab
perusahaan kepada kelestarian lingkungan.
3. Penghematan
energy
Pengurasan
secara besar-besaran energy yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui seperti minyak,batubara dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran
bahwa sumber daya tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong
dilaksanakanya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut.
Yang dapat disebut dengan sumber energy alternative diantaranya adalah
pemanfaatan tenaga surya,nuklir,angin,air serta laut.
4. Partisipasi
pembamgunan bangsa
Kesadaran
masyarat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Karena
dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah menangani masalah
pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada,
sebagai bentuk tanggung jawab sosial pada lingkungan sekitar perusahaan
beroperasi.
5. Gerakan
konsumerisme
Awal
perkembangannya tahun 1960an di Negara barat yang berhasil memberlakukan
undang-undang perlindungan konsumen yang meliputi beragam aspek,mulai dari
perlindungan atas praktik penjualan paksa sampai pemberian izin lisensi bagi
para petugas reparasi alat rumah tangga.sehingga konsumen merasa terlindungi
dan konsumen akan semakin percaya pada produk – produk yang beredar di sekitarnya
Berikut adalah Tujuan
dari gerakan konsumerisme ini adalah :
Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan
konsumen atas praktek bisnisnya.
Pelaksanaan strategi advertensi atau periklanan yang realistic dan mendidik
serta tidak menyesatkan masyarakat.
Diselenggarakan panel-panel disuksi antara wakil konsumen dengan produsen.
Pelayanan purna jual yang lebih baik.
Berjalannya proses public relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada
kepuasan konsumen daripada promosi semata.
- Etika bisnis
Merupakan penerapan
secara langsung tanggung jawab social suatu bisnis yang timbul dari dalam
perusahaan itu sendiri. Etika pergaulan dalam melaksakan bisnis disebut etika
pergaulan bisnis.
A. Hubungan
antara bisnis dengan kosumen
Merupakan hibungan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak
ditemui.biasanya mengenai kualitas suatu produk yang diperdagangkan seperti
kualitas produk, kemasan cara promosi, dan layanan purna jual.
B. Hubungan
dengan karyawan
Bentuk hubungan ini meliputi : penerimaan ( recruitmen ), latihan ( training ),
promosi, transfer, demosi maupun pemberhenti ( termination ). Dimana semua
bentuk hubungan tersebut harus dijalan secara objektif dan jujur.
C. Hubungan
antara bisnis
Pemberian informasi hubungan yang terjadi diantara perusahhan, baik perusahaan
kolega,pesaing,penyalur,grosir maupun distributornya.
D. Hubungan
dengan investor
Pemberian informasi yang benar terhadap investor maupu calon investor merupakan
bentuk hubungan ini. Sehingga dapat menghimdari pengambilan keputusan yang
keliru.
E. Hubungan
dengan lembaga-lembaga keuangan
Hubungan dengan lembaga keuangan, terutama jawatan pajak pada umumnya merupakan
hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan.
Pelaksanaan tanggung jawab social merupakan penerapan dan pelaksanaan
kepedulian bisnis terhadap lingkungan serta mengikuti etika bisnis. Penerapan
etika bisnis adalah maksud dari konsep stakcholder yang berlawan dengan konsep
stockholder.
- Bentuk-bentuk tanggung jawab sosial suatu bisnis
Penjabaran dari kepedulian sosial dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan
tanggung jawab sosial bisnis. Itu dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat
kepedulian sosial suatu bisnis maka semakin meningkat pula pelaksanaan praktek
bisnis etik dalam masyarakat.
Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di
Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila
(HIP).
Kesepakatan Kerja
Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan
pengusaha dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban
dan hak masing-masing pihak. Beberpa contoh hak karyawan adalah seperti cuti,
tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.
b. Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Penanganan limbah
industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga
lingkungan.
c. Penerapan Prinsip Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja (k3)
Penekanan pada faktor
keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi menjaga
keselamatan, seperti topi pengaman, masker pelindung maupun yang lainnya.
d. Perkebunan
Inti Rakyat (PIR).
Sistem perkebunan yang
melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik
masyarakat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak
perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil
disekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.
e. Sistem
Bapak Angkat-Anak Angkat.
Sistem ini melibatkan
pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja
yang harus mereka bina. terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha
besar, oleh karena itu dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.
Sumber:
http://firyalekaagustya.blogspot.com/2012/01/bab-13-tanggung-jawab-sosial-suatu.html
http://ayuradu.blogspot.com/2013/11/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis.html
http://dwisetiati.wordpress.com/2010/12/20/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis/
http://wahyudanu93.blogspot.com/2012/01/bab-13-tanggung-jawab-sosial-suatu.html