BAB
14. BISNIS INTERNASIONAL ; HAKIKAT , ALASAN , TAHAP – TAHAP , HAMBATAN BISNIS
INTERNASIONAL
Bisnis internasional adalah kegiatan
bisnis yang dilakukan antara Negara yang satu dengan Negara yang lain. Bisnis
terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat
dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Kalsifikasi bisnis berdasarkan
aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan adalah sebagai
berikut:
Manufaktur adalah bisnis yang
memproduksi produk yang berasal dari barang
mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk
mendapatkan keuntungan. Contohnya perusahaan yang memproduksi barang fisik
seperti mobil atau pipa.
Bisnis jasa adalah
bisnis yang menghasilkan barang intangible (tak berwujud), dan mendapatkan
keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contohnya
adalah konsultan dan psikolog.
Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan
sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan
perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer.
Bisnis pertanian dan pertambangan adalah
bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral
tambang.
Bisnis finansial adalah
bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.
Bisnis informasi adalah bisnis
menghasilkan keuntungan terutama dari penjualan-kembali properti intelektual (intelellectual
property).
Utilitas adalah
bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air yang
biasanya didanai oleh pemerintah.
Bisnis realestate adalah
bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan
mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
Bisnis transportasi adalah
bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau
individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
1.
Hakikat
Bisnis Internasional
Seperti tersebut diatas bahwa Bisnis
internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas negara.
Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional
(International Trade). Transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan
dalam suatu negara dengan perusahaan lain atau individu di negara lain disebut
Pemasaran Internasional atau International Marketing. Pemasaran internasional
berbeda dengan Bisnis Internasional, yaitu :
-
PerdaganganInternasional(InternationalTrade)
Dalam
perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu biasanya
dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan
adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka timbul neraca perdagangan antar
negara (balance of tread).
Suatu Negara dapat memiliki surplus
seraca perdagangan atau devisit neraca perdagangannya. Neraca perdagangan yang
surplus menunjukan keadaan dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang
lebih besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari negara partner
dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila
keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar
dengan aliran kas keluarnya ke Negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya
aliran uang kas masuk dan keluar antar negara disebut neraca pembayaran
(balance of paymnets). Jika
neraca pembayaran mengalami surplus, dikatakan bahwa negara mengalami
pertambahan devisa. Sebaliknya apabila negara itu mengalami devisit neraca
perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang dapat
dilakukannya dengan negara lain. Jadi, negara tersebut mengalami devisit neraca
pembayaran dan menghadapi pengurangan devisa Negara.
-
PemasaranInternational(InternationalMarketing)
Pemasaran
internasional yang merupakan keadaan suatu perusahaan dapat terlibat dalam
suatu transaksi bisnis dengan negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat
umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan
upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri.
Dalam hal ini maka pengusaha akan
terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada
transaksi ekspor impor. Dengan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di
negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan
dapat berupa barang dan/ atau jasa. Transaksi ini dapat ditempuh dengan cara:
Licencing
Franchising
Management
Contracting
Marketing
in Home Country by Host Country
Joint
Venturing
Multinational
Coporation (MNC)
Semua
bentuk transaksi internasional memerlukan transaksi pembayaran yang sering
disebut fee. Negara (Home Country) harus membayar, sedangkan pengirim
(Host Country) memperoleh fee tersebut. Pengertian perdagangan internasional
dengan perusahaan internasional sering dianggap sama, padahal berbeda.
Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan internasinol
dilakukan oleh negara sedangkan pemasaran internasional adalah kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan yang menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif,
lebih progresif dibandingkan perdagangan internasional.
2.
Alasan
melaksanakan bisnis international
Alasan
negara melakukan perdagangan internasional.
Masalah mobilitas faktor produksi.
Faktor produksi terdiri dari tanah (land), tenaga kerja (labour), barang modal
(capital) dan manajerial atau keterampilan (skill).
Mobilitas mengandung arti suatu
pergerakan, sehingga yang dimaksud disini adalah pergerakan faktor produksi
dari suatu negara kenegara lain. namun pada kenyataannya tidak semua faktor
produksi dapat mobil secara internasional. Menurut Adam Smith, labour merupakan
faktor produksi yang paling mobil. Masalah perbedaan sistem moneter. Setiap
negara memiliki mata uang sendiri. Adanya perbedaan mata uang dari setiap
negara, perbedaan kebijakan ekonomi moneter, pada gilirannya mempengaruhi
sistem lalu lintas pembayaran internasional dan sistem lalu lintas modal.
Masalah batas-batas negara yang
berdaulat. Adanya batas-batas dari suatu negara dengan negara yang lain yang
berdaulat menyebabkan perbedaan politik dalam perdagangan misalnya perlindungan
tarif terhadap produk hasil industri didalam negero, larangan impor, quota dan
blok perdagangan. Adanya kedaulatan mengakibatkan bea masuk (impor duty) dari
suatu negara tidak sama dengan bea impor dari negara lain.
Masalah transport cost. Ongkos
angkut dari pabrik kepasar atau kepelabuhan meninggikan harga asal pabrik.
Ongkos pengangkutan barang ekspor harus dimasukkan dalam perhitungan biaya agar
harga yang diperoleh untuk komoditi ekspor tersebut tepat.
-
Konsep Keunggulan Absolut
Menurut Adam Smith Bahwa setiap
negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional karena melakukan
spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara tersebut memiliki
keunggulan mutlak, serta mengimpor barang jika negara tersebut memiliki
ketidakunggulan mutlak.Teori absolute advantage ini didasarkan kepada beberapa
asumsi pokok antara lain: Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja
saja. Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama. Pertukaran dilakukan
secara barter atau tanpa uang. Biaya transpor ditiadakan.
-
Konsep Keunggulan Komparatif
Teori keunggulan komparatif
merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya, perdagangan
internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia
berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu
memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada
negara lainnya.
-
Potensi Pasar Internasional
Potensi
pasar ditentukan oleh tiga faktor yaitu struktur penduduk , daya beli serta
pola konsumsi masyarakat. Dalam hal pasar Internasional , potensi pasar
internasional juga ditentukan oleh ketiga faktor tersebut hanya saja dalam hal
ini diberlakukan untuk negara lain.
3.
Tahap-tahap
dalam memasuki bisnis international
Perusahaan yang memasuki bisnis
internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara bertahap dari
tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap
yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun
tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :
-
Ekspor Insidentil
Dalam rangka untuk masuk ke dalam
dunia bisnis Internasional suatu perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu
keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor insidentil. Dalam
tahap awal ini pada umumnya terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di
negeri kita kemudian ada yang membeli barang-barang kemudian kita harus
mengirimkannya ke negeri asing itu.
-
Ekspor Aktif
Tahap terdahulu itu kemudian dapat
berkembang terus dan kemudian terjalinlah hubungan bisnis yang rutin dan
kontinyu dan bahkan transaksi tersebut makin lama akan semakin aktif. Keaktifan
hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai pada umumnya dengan semakin
berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi perdagangan Internasional tersebut.
Dalam tahap aktif ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan
manajemen atas transaksi itu. Tidak seperti tahap awal di mana pengusaha hanya
bertindak pasif. Oleh karena itu dalam tahap ini sering pula disebut sebagai
tahap "ekspor aktif", sedangkan tahap pertama tadi disebut tahap
pembelian atau "Purchasing".
-
Penjualan Lisensi
Tahap berikutnya adalah tahap
penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara pendatang menjual lisensi atau merek
dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap yang dijual adalah hanya
merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen
yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan
baku serta peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka
perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada
perusahaan asing tersebut.
-
Franchising
Tahap berikutnya merupakan tahap
yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya
lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya
termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya,
pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta
bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk
"Franchising". Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan yang
menerima disebut sebagai "Franchisee" sedangkan perusahaan pemberi
disebut sebagai "Franchisor". Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi
jenis usaha tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre
dan sebagainya.
-
Pemasaran di Luar Negeri
Tahap berikutnya adalah bentuk
Pemasaran di Luar negeri. Bentuk ini akan memerlukan intensitas manajemen serta
keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang (Host Country) harus
aktif dan mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran bagi produknya itu di
negeri asing (Home Country). Pengusaha pendatang yang merupakan orang asing
harus mampu untuk mengetahui perilaku (segmentasi) di negeri penerima itu
sehingga dapat dilakukan program-program pemasaran yang efektif
-
Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
Tahap yang terakhir adalah tahap
yang paling intensif dalam melibatkan diri pada bisnis internasional yaitu
tahap "Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri". Tahap ini juga disebut
sebagai "Total International Business". Bentuk inilah yang
menimbulkan MNC (Multy National Corporation) yaitu Perusahaan Multi Nasional.
Dalam tahap ini perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan di negeri
asing dengan segala modalnya, kemudian memproduksi di negeri itu, lalu menjuaI
hasil produksinya itu di negeri itu juga. Bentuk ini memiliki unsur positif
bagi negara yang sedang berkembang karena dalam bentuk ini negara penerima
tidak perlu menyediakan modal yang sangat banyak untuk mendirikan pabrik
tersebut.
4.
Hambatan
dalam memasuki bisnis international
Melaksanakan bisnis internasional
tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang di pasar domestic.
Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang sering kai
menghambat terlaksannya transaksi bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan
atau budaya Negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri. Oleh
karena itu maka terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu :
-
Batasan perdagangan dan tariff bea masuk
-
Perbedaan bahasa, social budaya/cultura
-
Perbedaan dalam hal bahasa
-
Perbedaan kondisi sosial budaya
-
Kondisi politik dan hukum/perundang-undangan
-
Hubungan politik yang kurang baik antara
satu negara dengan negara yang lain
Hambatan perdagangan atau bisnis
internasional yang lain adalah masalah operasional yakni transportasi atau
pengangkutan barang yang diperdagangkan ke negara yang lain. Transportasi ini
seringkali sukar untuk dilakukan karena antara kedua negara itu belum memiliki
jalur pelayaran kapal laut yang reguler. Hal ini dapat mengakibatkan biaya
pengangkutan atau ekspedisi menjadi sangat mahal yang dikarenakan pengangkutnya
hanya melayani satu negara itu saja.
5.
Perusahaan
multinasional
Perusahaan multinasional pada
hakikatnya adalah suatu perusahaan yang melaksanakan kegiatan secara
internasional atau dengan kata lain melakukan operasinya di beberapa Negara.
Perusahaan macam ini sering disebut Multinasional Corporations (MNC). Setiap
Negara akan terpengaruh oleh tindakan yang dilakukan oleh Negara lain. Hal ini
terjadi karena dengan cara yang sangat cepat kita dapat mengetahui suatu
kejadian yang terjadi di setiap Negara di dunia ini.
Timbulah kecenderungan bahwa permintaan ataupun kebutuhan masyarakat di mana
pun di dunia ini mendekati hal yang sama. Kebutuhan akan barang-barang konsumsi
atau untuk kehidupan sehari-hari cenderung tidak berbeda antara Negara. Oleh
karena kesamaan inilah yang mendorong perusahaan untuk beroperasi secara
Internasional. Selanjutnya, perusahaan mencoba untuk mencari tempat untuk
memproduksi barang dan memasarkannya ke dunia, sehingga akan lebih ekonomis dan
kompetitif.
Adanya batasan ekspor-impor antar
negara mendorong suatu perusahaan untuk hanya memproduksi barang di negeri
sendiri dan kemudian menjualnya di negeri itu juga meskipun pemiliknya adalah
dari luar negeri. Dengan demikian, pembatasan ekspor-impor menjadi tidak
berlaku lagi baginya. Contoh perusahaan multinasional: Coca Cola, Johnson &
Johnson, Nestle dari Switzerland, Unilever dari Belanda dan lnggris, Bayer dati
Jerman, dan sebagainya.
REFERENSI
: