Jumat, 08 Mei 2015

SIKLUS HIDUP PRODUK

Sejarah Logo Produk
            Sebagai salah satu pelopor keripik pedas yang lahir di Kota Kembang, Maicih pun tak melupakan estetika untuk bisa meraih pasar yang lebih luas lagi. Salah satu yang membuat penggemar Maicih loyal selain karena rasanya yang original adalah logo. Logo Maicih pertama kali diluncurkan pada September 2010, siluet seorang nenek dengan penutup kepala dan memakai mantel berornamen kristal. Secara filosofis, Bob ingin menampilkan sosok misterius namun tetap akrab dan hangat dengan senyumannya.
            Logo dengan siluet ini tidak bertahan lama, karena pada Januari 2011, Maicih melakukan perubahan dengan menambahkan elemen garis dan berlian sebagai pembeda logo sebelumnya. Memasuki Juni 2011, tak ada lagi logo siluet dalam kemasan Maicih. Sosok si emak mulai terlihat nyata dengan menghadap ke depan sembari tersenyum hangat.

                                                          
Logo Maicih Pertama, September 2010 

                                      
Logo Maicih Kedua, Januari 2014

Sejarah Pembuatan Produk
            Pada tahun 2010, Reza Nurhilman (23) memulai kerja sama dengan produsen kripik pedas di kota Cimahi. Kegiatan produksi keripik pedas yang memiliki beberap level kepedasan secara komersial sebagai industri rumah tangga. Pada awal tahun 2011, industri rumah tangga ini diresmikan secara resmi dengan nama CV. 29 Synergi. Reza Nurhilman mulai memasarkan secara mulut ke mulut dan jejaring sosial Twitter lewat akun pribadinya dengan menggunakan hastag #maicih.
            CV. 29 Synergi memisahkan diri dari produsen awal dan membeli pabrik sendiri yang bernama PT. Maicih Inti Sinergi setelah permintaan semakin meningkat yang resmi didirikan pada tahun 2011 dengan Reza Nurhilman sebagai komisaris. Untuk menghindari pemalsuan produk, maicih mulai dipatenkan hak ciptanya.
Awal Usaha:
·         Diproduksi pada pertengahan tahun 2010
·         Modal Rp 15.000.000
·         Produksi 50 bungkus/hari
·         Varian awal adalah keripik dan gurilem (level 1 sampai dengan 5)
·         Dipasarkan dengan cara keliling
Usaha saat ini :
·         Varian sampai level 10
·         Produk baru yaitu Seblak, Basreng
·         Permintaan konsumen sangat tinggi
·         Produksi 2000 bungkus/hari
·         Pendapatan per bulan Rp 800.000.000 – Rp 800.000.000
·         Pemasaran di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan lain-lain
·         Pada Januari 2011, Maicih kembali berinovasi dengan menciptakan keripik Maicih edisi spesial yaitu level 10. Pada Mei 2011, tepatnya tanggal 07 Mei 2011 Maicih memasarkan produk terbarunya yaitu seblak, sejenis kerupuk pipih pedas, dengan tidak meninggalkan ciri khas mengangkat cemilan kelas rendahan menjadi berkelas dengan diminati banyak orang. Dan pihak Maicih membuat produk-produk baru kembali yaitu, Seblak dan Basreng dengan variasi rasa dan level.

Strategi Pemasaran
a)      Pemasaran Tanpa Situs Online
·         Pengelolaan informasi pemasaran produk seperti ini biasanya dikerjakan secara manual dan masih sangat sederhana. Dalam kasus Maicih, praktek ini pernah dilakukan pada tahap awal pemasaran Maicih yaitu dengan sistem door-to- door atau pemasaran tradisional.

b)      Kelemahan-kelemahan yang dapat ditemukan dalam kasus ini ialah:
·         Inefisiensi waktu, karena pemasaran seperti ini membutuhkan waktu relatif lebih lama untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Hal ini disebabkan karena minimnya informasi yang bisa didapatkan calon konsumen dalam mendapatkan produk dan kecilnya lingkup distribusi pemasaran.
·         Persentase kemungkinan minimnya pendapatan perusahaan dan resiko tertimbunnya barang di gudang menjadi lebih besar.

c)      Pemasaran dengan Situs Online
·         Bertolak belakang dengan pemasaran tanpa situs online, maka pemasaran dengan situs online memiliki beberapa keunggulan seperti:
·         Efisiensi waktu, lewat pemasaran dengan menggunakan situs online.

d)     Untuk mendapatkan informasi pemasaran melalui situs online, jajaran manajemen Maicih melakukan beberapa langkah sebagai berikut:
·         Menentukan target market: Maicih menyasar pasar anak muda yang aktif dalam dunia internet dan jejaring sosial sebagai sasaran utama target market mereka.
·         Saluran Distribusi: untuk mengetahui jalur distribusi produk Maicih, jajaran manajemen Maicih menjaring calon “jenderal”-nya lewat situs online mereka sebelum memasuki proses wawancara. Ketika proses wawancara telah berlangsung setelah mereka melakukan komunikasi aktif lewat situs online, mereka dapat memetakan saluran distribusinya.
·         Kompetitor: jajaran manajemen Maicih menyadari kalau saat ini produk mereka banyak yang meniru, baik dari para mantan “jenderal”nya maupun kompetitor lain yang menyandang nama yang sama. Untuk itu, mereka berusaha membangun situs online agar jaringan yang telah terbentuk menjadi lebih kokoh sambil berupaya menggaet konsumen baru dengan menampilkan informasi produknya selengkap mungkin.
·         Publik: Untuk mengetahui keinginan pasar, situs online menjadi salah satu alat utama untuk membangun komunikasi aktif antara pihak Maicih dengan pihak pelanggannya. e. Lingkungan Makro: Situs online adalah sarana yang tepat bagi para jenderal yang “bergentayangan” di lapangan untuk saling bertukar informasi. Dengan begitu, Maicih selalu mendapatkan pasokan informasi lingkungan makro yang tentu saja akan berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap kebijakan perusahaan.

REVERENSI :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar